Julian Nagelsmann Dirasa Cocok Mengasuh Tottenham Hotspur – Kursi pelatih kepala Tottenham Hotspur tetap kosong sejak kepergian Antonio Conte. Bahkan pengganti sementara Conte, Cristian Stellini, juga baru dihukum setelah The Lilywhites dibantai 1-6 oleh Newcaste United akhir pekan lalu.
Kabar terbaru, Julian Nagelsmann ditusuk untuk mengisi kursi manajer baru Tottenham Hotspur. Sosoknya diperhitungkan oleh bos The Lilywhites, Daniel Levy.
Mantan manajer Manchester United (MU), Ralf Rangnick melarang jika Spurs ingin merekrut Nagelsmann ketimbang orang lain.
Pasalnya, Rangnick sangat mengetahui kualitas Nagelsmann saat bekerja sama di RB Leipzig. Karenanya, Rangnick melihat Nagelsmann sebagai sosok yang pantas melatih tim besar
Rangnick Yakin Nagelsmann dapat membuat Spurs menjadi Tim yang Kuat di Musim Depan
Tidak Jadi Ke Chelsea
Tottenham tanpa pelatih kepala sejak Antonio Conte diberhentikan pada 26 Maret 2023. Di sisi lain, Julian Nagelsman juga diberhentikan dari jabatannya sebagai manajer Bayern Munich, tiga hari sebelum Conte berpisah dari Spurs.
Posisi Nagelsmann di Bayern Munich mengikat Thomas Tuchel. Sementara itu, Tottenham kini mempercayakan Ryan Mason sebagai caretaker manager hingga sosok baru benar-benar datang.
Julian Nagelsmann pun gagal membesut Chelsea akibat negosiasi yang menemui jalan buntu. Chelsea yang baru-baru ini memecat Graham Potter kemungkinan akan memilih Mauricio Pocchettino.
Tim Kuat
Melansir The Guardian, Ralf Rangnick mengaku yakin Nagelsmann akan memberikan sesuatu yang berbeda untuk Spurs. “Tottenham adalah klub yang menarik dalam banyak hal,” katanya.
“Mereka mungkin memiliki salah satu stadion paling modern dan indah di dunia, mereka memiliki salah satu pusat latihan terbaik dan sosok Daniel Levy, yang telah memimpin klub selama bertahun-tahun,” lanjut Rangnick.
Butuh waktu
“Jika Tottenham benar-benar menginginkan Nagelsmann, itu wajar selama direktur olahraga masih ada untuk mendukungnya,” kata Rangnick.
“Ini bisa menjadi cerita yang sangat, sangat menarik. Ada banyak ruang untuk perbaikan, tetapi juga butuh proses panjang untuk membuat tim menjadi kuat,” tegasnya.
Leave a Reply